--sekali lagi tentang iri hati--



Kamarkoe, 10.02.2011
Manusia selalu saja mencari masalah dengan hatinya. Ketika seorang pria melihat wanita yang jadi pujaannya maka pria itu menjadi jatuh hati, jiwa merasa tak tenang ingin selalu ada di dekat sang wanita, dan selalu menggebu untuk mengungkapkan isi hati. Tatkala isi hati sang pria diungkapkan sang wanita ternyata tidak menyambut dengan perasaan yang sama, maka sang pria menjadi sakit hati,,,jarang sekali pria yang menerima keadaan ini dengan lapang dada.

Saat kita melihat seseorang dapat membeli tas bermerk yang harganya jutaan rupiah, saat teman mendapatkan promosi jabatan di kantor, saat kehidupan oranglain berjalan mulus, maka timbullah iri hati. Idealnya...kita ikut senang jika ada teman atau rekan yang berbahagia, dan ikut menangis ketika teman dirundung duka.

Tapi keadaan ideal itu nampaknya tidak bisa diaplikasikan dalam kehidupan di jaman abad 21 ini..menurut saya, entahlah menurut para ahli - ahli agama yang mengajarkan tentang kasih terhadap sesama.

Ketka seorang kerabat menelepon menceritakan keluhannya tepatnya rasa iri hatinya, ada rasa sedih dalam dada ini, ingin sekali membantu dia, agar iri hatinya dapat pergi jauh dari kehidupannya, tapiiiii aku ga bisaaaa...
Aku hanya bisa meminjamkan telinga ini untuk menampung keluh kesahnya, ceritanya, dan semua unek uneknya. Sampai disatu sisi dia sadar bahwa rasa iri hati ini tidak boleh dipelihara. Tapi "rasa" ini selalu hadir dan hadir lagi...

Rasanya aku bagai diberi cermin ketika mendengarkan keluh kesah kerabatku, cermin yang memantulkan perasaaan yang sama yang sering menghampiri diri ini...
Ketika rasa iri hati itu hadir, rasanya benci sekali melihat sosok yang membuat kita iri hati, males rasanya untuk bercengkrama dengan sosok itu.

Iri hati terjadi mungkin karena kita diperlakukan tidak adil oleh orang sekitar, oleh bos kita atau oleh orangtua, atau mungkin iri hati juga terjadi karena kita tidak bisa menerima kelebihan oranglain.

Bukannya manusia diciptakan sepaket dengan kelemahan dan kelebihannya?

Saat rekan kita bisa bersinar menjadi bintang, saat itulah hati kita menjadi redup, menghitam dan menghasilkan rasa yang "bau nya tidak sedap" dan mengeluarkan kata kata yang sepantasnya tidak terucap. Hahhh...efek hati yang iri bisa menghasilkan satu keadaan yang tidak nyaman,,lebih lebih tidak nyaman untuk kita sebagai orang yang dilanda iri hati.

Runyam. Menutup diri. dan selalu berfikiran negatif akan tindakan tindakan oranglain.

Adakah yang punya antivirus iri hati??

Mungkin dengan antivirus ini, iri hati tidak menyerang hati kita, dan hati kitapun sehat sejat saja, tidak ada luka atau flek flek yang membuat hati menjadi busuk.

Kenapa tidak kita katanya kepada hati kita di depan cermin begini .."hatiku..jangan kau galau, karena si A bisa beli tas merk guess, si B bisa menjadi manager di kantor, si C sebentar lagi menikah dengan seorang eksekutif muda, si D bisa berkeliling eropa, si E mendapatkan beasiswa ke Jerma, dan si F.....si G.....si M,...si X......si Z menjadi pengusaha sukses...karena kau harus tau, semua kehidupan manusia ada yang mengatur, kita hanyalah pemain pemain sandiwaranya, lakukan sesuai dengan pengatur kehidupan manusia, dan bersyukur dengan apa yang kita peroleh..roda kehidupan akan berputar.."


Comments