Kau ambil kembali



Tuhan....
aku tahu, semua yang ada sekarang
akan tidak ada di suatu masa
aku tahu, semua yang setiap hari dekat denganku
akan menjadi jauh bahkan sangat sangat jauh di suatu hari kelak
aku tahu, derai tawa yang kau ijinkan keluar dari bibir manisku
akan berganti dengan derai air mata yang [ternyata] Kau ijinkan juga keluar dari pelupuk mataku yang bagai bola pingpong

Tuhan...
aku tahu, aku hanyalah hambaMu yang [harus] patuh pada skenario tanganMu
aku tahu, aku hanyalah bonekaMu yang [rasanya] digerakkan oleh tanganMu
aku tahu, aku hanyalah murid bodohMu yang [hanya bisa] menunduk nundukan kepala
tanda "iya" pada semua kehendakMu

Tuhan...
aku lelah
aku letih
aku cape
aku tidak kuat lagi
menjadi hambaMu, bonekaMu, murid bodohMu...

Tuhan..
bolehkah aku marah padaMu?
bolehkah aku memakiMu?
bolehkah aku berpikir Engkau salah dan seharusnya bukan begini?

aku menangis, meraung, meronta sejadi jadinya
aku berteriak, tapi tak ada yang mendengar
aku meminta tolong, namun tiada yang peduli

mereka,,,mereka yang berbaju hitam
mereka,,,mereka yang terus mengkomat kamitkan doa
mereka,,,mereka yang datang dan menghampiri peti jenazah
mereka,,,mereka hanya bisa menatapku nanar, dan pandangannya seolah mengatakan "...kasihan sekali kamu, menangislah..."
mereka,,,mereka tidak bisa meniupkan kembali nafas kehidupan
untuk badan yang terbujur kaku dengan mata yang sedari tadi tertutup
dibalut stelan jas rapih dan kaki tertutup sepatu mengkilat
dengan kedua tangan yang tertelungkup merapat diatas perut

Menurutku, skenarioMu salah
Menurutku, ini bukan waktu yang tepat
untuk Kau panggil pulang abangku lagi
karena baru 4 tahun kemarin , Kau sudah meminta abangku yang lain dari kami
Masih ingatkah Engkau wahai Tuhanku??

Kini, airmata kami terkuras kembali
Kini, kami merasa hidup tanpa asa....

aku masih mencoba memahami, inikah KehendakMu?

............
diilhami dari wafatnya abang tercinta adik iparnya kakakku,hari ini..

Comments

Anonymous said…
Turut berduka ya Mawan.
cahyadi said…
Turut berduka cita sobat dan yakinlah bahwa apa yang diberikanNya adalah keputusan yang terbaik... salam dari seorang sahabat...
Freya said…
saya suka puisi ini. sumpah,sangat teramat suka. bikin merinding. Saya jadi nge-pens