Pandemi !! Baru aja masuk ke 2020


Mengetik di atas papan setrika,
Sambil nonton IG live Deelestari

-----------------------------------------------



Terhitung telat ga sih, kalau saya baru menulis mengenai sahabat baru kita si COVID19 ?

Sepertinya engga ya, karena saya ga kan ngebahas soal kepribadian si COVID19, karena sudah banyak yang lebih ahli yang menceritakannya dengan lebih detail.

Kalau saya ingat - ingat, pola hidup saya mulai mengikuti protokol penanganan COVID19 sekitar tanggal awal Maret 2020, saya menghitungnya dari tanggal yang sangat saya ingat yaitu 15 Maret 2020 saya masih ibadah di gereja, di gereja sudah disediakan handsanitizier. Tanggal 15 Maret 2020 itulah ibadah minggu di gedung gereja yang terakhir kali setelah pemerintah mengumumkan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah

Wahh!! Seserius itu nampaknya kehadiran si sahabat baru si COVID19 itu, tapi kenapa sih dia tidak hadir dengan rasa persahabatan juga dengan kita kita yang sangat manis manis ini ?:(

Jika dibawa ke ranah religius, katanya Tuhan lagi "menyentil" manusia, karena udah banyak banget seenaknya, kepekaan terhadap kondisi bumi sangat minim, banyak berbuat yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan. Jadinya Tuhan ingin, kita kembali menjadi manusia seperti dulu kala, dimana sebuah keluarga ayah, ibu, anak2 yang belum menikah, kumpul di rumah cerita cerita menjalin kembali hubungan kekeluargaan yang erat dan mesra. Manusia di rumah aja, biar bumi healing itselft dengan berkurangnya polusi polusi dari aktivitas sehari hari manusia, dll

Saya, sudah hampir 1 bulan nanti 27 Mei 2020, genap 1 bulan tidak masuk kerja, karena kebijakan di company meminta kita untuk #dirumahsaja dengan unpaid leave, Sedih ?? Udah pasti...kebayang cicilan dibayar pakai apa. Yaa...kalau kalian mau ke pembahasan, makanya siapin dana darurat..uhuyy..itu mah emang udah saya langgar (maafkan para pakar perencanaan keuangan,,,aku tidak menjalankan kaidah kaidah ajaran kalian hehe)
Jadi, kalau sedang kondisi normal...pendapatan saya dari bekerja itu cukup buat bayar 2 cicilan investasi property dan kendaraan dan untuk biaya hidup. Kepikirannya, selama saya rajin bekerja, berprestasi maka kebutuhan hidup tercukupi. Ga ada kepikiran yang kondisi nya seperti ini, dimana saya masih punya kemampuan bekerja tetapi kondisi yang tidak mengijinkan saya bekerja dan perusahaan juga terganggu masalah pendapatannya.

PSBB yang diperpanjang lagi, diperpanjang lagi,dimana akses jalan jalan pun ditutup, menyebabkan mayoritas dari pekerja mengalami seperti saya, terlebih kasian untuk mereka yang terpaksa dirumahkan....(semoga kalian dibukakan pintu rejeki yang lain di masa pandemi ini)

Kehadiran si sahabat baru yang ga manis ama kita yang manis ini, membuat saya jadi rajin cuci tangan, kalau sudah dari luar yang agak rame (ex : supermarket) pasti nyampe rumah harus mandi dan pakaian dimasukkin ke tempat perendaman. Terutama kalau mau memasukkan makanan ke mulut, pasti ke wastafel cuci tangan yang bersih.

O iya soal pake masker juga udah ga canggung, malah jadi ngoleksi masker. Karena banyak yg jual dengan corak - corak yang seru.

Sungguh! Doaku semoga vaksin covid segera ditemukan oleh para ilmuwan, biar kita ga takut lagi ama sahabat kita si covid


Comments