Barusan aku call hp mu dan kamu bilang "bentar ya dek, aku sedang ngobrol dengan kawan almarhum.."
"oke.." kataku sambil menekan key end di layar samsung aku.
Dan setelah itu ..kenapa aku ingin meneteskan airmata?
Sudah seminggu ini, dia bercerita tentang betapa dia sedih sekali ditinggalkan selamanya oleh adik lalakinya tercinta. Dan dia juga menyesali kalo hampir setahunan ini, dia tidak pernah berkunjung ke kost adiknya yang sudah almarhum itu. Bukan karena tidak sayang atau tidak peduli, namun karena jam kesibukan mereka yang berbeda.
Penyesalan demi penyesalan mengalir dari bibirmu. Aku hanya bisa mendengarkan dan mengingatkan dia, bahwa adiknya sudah tenang bersama BAPA. Dan aku juga meyakinkan dia, bahwa adikmu tahu kalo kamu menyanyanginya.
Tapi tak mungkin saya melarang dia untuk berduka dan meneteskan airmata. Saya tahu benar bagaimana rasanya ditinggalkan selamanya oleh anggota keluarga yang pastinya sangatttt kita sayangi. Saat itu...saya hanya ingin didengarkan...oleh karenanya akupun setia mendengarkan cerita-ceritamu tentang adikmu itu.
Kini di pulau dewata itu kau sendirian.
Dan aku tahu perasaanmu, saat sekarang berada di kamar kost adikmu (alm) dan mengepak barang - barang miliknya yang akan dikirim ke Jakarta, sesuai amanat oarangtuamu.
Pasti kamu merasa bahwa adikmu ada di sana, menyaksikanmu mengepak barang - barangnya.
Andai aku disana....aku ingin sekali membantumu sekaligus menemanimu menapaki kesedihan yang sedang kamu alami.
Bob...
Cepatlah keluar dari rasa berkabungmu
Life must go on
Disini...aku berdoa untukmu, aku mohon Tuhan memberikan kepadamu ketegaran
Kembali kita diingatkan...waktu Tuhan menjemput kita adalah misteri, selalulah berjaga-jaga dan bersiap, sehingga sampai waktunya tiba, DIA menemukan kita di jalanNya...
Comments