kamu masih kecil, jangan pegang uang....

Kayaknya belum telat ya kalo saya mengucapkan SELAMAT HARI ANAK ANAK NASIONAL, 23 juli 2009... Tetap ceria ya anak anak Indonesia!!!

Negeri kita memang belum sepenuhnya memberikan kesejahteraan bagi anak anak. Beruntunglah anak anak yang hidup dengan orangtua yang dapat memberikan cinta kasih yang cukup dan dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan sang anak.

Tapi nyatanya, tidak semua anak seberuntung itu. Di jalanan bisa kita lihat, masih banyak anak yang usia sekolah atau bahkan yang tergolong balita (bayi di bawah lima tahun) sudah berkeliaran di lampu merah, dengan kecrek kecrek (alat musik yang terbuat dari beberapa tutup botol yang digepengkan dan dipaku kan ke sebuah kayu) mendatangi mobil mobil dan motor motor yang berhenti dicegat lampu merah.

Rambut mereka kusam, tubuh mereka hitam legam, tanda jarang mandi, dan baju mereka tidak bersih mungkin sudah beberapa hari tidak diganti. Sungguh ironi sekali, dengan anak anak sekolah yang saya temui di gerbang sekolah sebuah SD Swasta, mereka berkalungkan sebuah hape yang minimal spesifikasinya sudah bisa 3G. Mereka anak anak yang beruntung.

Tapi kadang cara orangtua menyayangi anaknya suka salah kaprah juga. Seperti hari ini, saya stay di rumah dan menjadi SPG di toko orangtua saya :). Saya tinggal di kawasan yang padat penghuninya, padat juga dengan anak anak, mereka berkeliaran bebas, dan tingkat kualitas hidup mereka juga tidak terlalu baik. Bisa dibilang seperti ini, sebuah rumahtangga dibangun oleh seorang ayah yang tukang ojek dan seorang ibu yang seorang buruh pabrik, bahkan ada juga yang bapaknya tidak bekerja. Tapi anehnya anak tersebut bisa bolak balik datang ke toko saya untuk jajan, seharian mungkin bisa sampai 6000 seorang anak itu jajan di toko saya.

Bagi saya sebagai pemilik toko, tentulah sangat senang, pendapatan meningkat, keluar masuk barang bagus menghindari expired. Tapi setelah saya pikirkan, tidak baik seorang anak dalam kisaran usia 5 tahun sampai anak usia kelas 3 SD dibiasakan jajan. Anak dibiasakan memegang uang dengan jumlah yang lumayan besar 6000 rupiah.

Menurut saya, cara mendidik anak adalah anak jangan terlalu dini diperkenalkan tentang kegunaan uang. Apalagi jika si anak dalam range usia seperti saya sebutkan diatas sudah tahu arti uang untuk membeli jajanan di toko. Dibiasakannya seorang anak membeli jajanannya sendiri menjadikan anak tersebut memaksa orangtua untuk memberi dia uang, dan si anak tidak bisa mengekang keinginannya untuk membeli semua makanan yang dia mau, si anak tidak diajar untuk prihatin.

Cara mendidik anak, mungkin berkorelasi dengan tingkat pendidikan orangtua. Seorang ibu yang memiliki pendidikan, dia sudah tahu, bahwa makanan instant yang tersdia di toko toko banyak yang mengandung zat zat kimia yang tidak baik bagi anak2 yang masih terlalu kecil. Anak anak dalam usia pertumbuhan diperlukan jenis asupan makanan yang bergizi dan tidak mengandung banyak kimia. Jika si anak dibiarkan membeli sendiri jajanan, bukan ga mungkin si anak lebih memilih jenis makanan yang mengandung zat warna, mengandung banyak Vetsin (msg)(gurih, rasa ini yang disukai anak anak), sulfur dioksida kesemuanya itu dapat menyebabkan radang ternggorokan, gangguan otak dan gangguan ginjal. Dan minuman minuman dalam kemasan mengandung zat pemanis buatan (aspartam), kalsium benzoat dan sulfur dioksida bisa menyebabkan rusak ginjal dan kanker. Ngeri kan??

Akhirnya, tumbuh kembang seorang anak sangat bergantung pada seorang dewasa yang mendidik dan menjaganya. Menumbuhkan disiplin adalah salah satu bentuk menyayangi anak, berkata tidak jika seorang anak selalu minta uang untuk jajan perlu diterapkan, tentunya dengan penyampaian penuh sayang dan pengertian yang dapat dipahami oleh otak seorang anak.

Sehingga, tumbuhlah anak anak generasi bangsa yang sehat, kuat dan berkualitas.

***********************